Kamis, 22 Oktober 2015

Langgam Bola Mati dari Bosnia

Hampir semua merapat ke layar kaca. Menjadi pelipur lara bagi kebanyakan anak muda untuk sekedar hanyut di sosial media. Namun tidak terlalu sukar buat pemuja sepakbola Kota Roma, untuk sekedar redakan murka. Terasa lebih mudah mencari obat hati termujarap saat ini. Lihat saja Miralem Pjanic mengeksekusi bola mati.

Di waktu-waktu "chicken wings" Rudi Garcia terbentur jalan buntu, ada Pjanic membantu.
Buat apa bersulit ria ngeyel menusuk dari sayap kanan kiri? Jatuh saja, cukup di depan kotak pinalti, biarkan Pjanic menendang bola mati. Begitu fasih memikat hati, pemuda Bosnia ini diincar banyak klub besar akhir musim nanti.

10 gol dicetaknya, hanya kalah 2 gol dari Andrea Pirlo di Serie A. 

Berbeda dengan Pangeran Roma, Francesco Totti. Beliau juga ahli urusan bola mati. Tetapi Totti punya cara sendiri. Dibanding dengan Pjanic yang meluncurkan bola bagai pelangi, Totti lebih suka maksimalkan kekuatan di ujung kaki. Cara Totti seperti sengaja mengincar penjaga gawang tak sadarkan diri, namun Pjanic cukup menyihir kiper diam berdiri.

No Pjanic, No Magic.

(dibacakan seperti Mata Najwa di akhir acara)