Selasa, 09 Oktober 2012

#intermezzo

Karena sesungguhnya berjudi dengan ketidak-pastian adalah keadaan yang selalu harus dilalui seorang juara















*lagi semangatin diri sendiri* 

coba kamu bisa semangatin aku kaya gini

Minggu, 09 September 2012

Sometimes, Bitter is Sweeter to Taste

Kenapa?
Diliat dari judulnya kayak gue mau curhat-curhat kecil gitu ya?
*curhat-curhat kecil ki opooo tho?!*

Nggak kok, berhubung saya sedang berlimpah koneksi internet jadi mau disalurkan aja hobi nulis yang sudah lama hilang. Apa lagi blog ini juga udah jarang banget diurusin. *bersihin sarang laba2*
Mana kayanya baru berapa baris aja tulisan gue kok kaku amat ya? Bahasanya tuh jadi kaya canggung aja gitu, secanggung obrolan ketika lo diajak ngobrol sama orang di toilet umum pas lagi pipis. 

"Mas, udah sering pipis disini ya?" 
"Uh emmm... Yah lumayan lah.."
"Oh gitu.. Oke saya sudah selesai, duluan ya, Mas."
"Oh silahkan, hati-hati, Mas.."

Well, adegan diatas hanya berlaku di toilet cowo kayanya ya.
Nah, rencananya insya Alloh, jika Tuhan berkenan, alam mendukung, dan FPI masih pake sorban kalo naik motor saya mungkin mau dibiasakan kalo habis nonton film apa atau denger lagu apa atau baca apa terus direview diblog. Katanya buat mencegah pikun juga kan kalo sering nulis gitu.

Kali ini gue mau nulis tentang album musik yang seriiing banget keputer akhir-akhir ini. Judulnya "Sometimes, Bitter is Sweeter to Taste". Mau mati nggak tuh tau judul albumnya aja gitu? Kesannya kayak setelah denger lagu-lagunya tuh lo bakal ditemukan mengambang di sungai dengan urat nadi terurai dan mata sembab. Tapi tenang, ternyata nggak gitu kok. Gue buktinya masih sehat. *bahkan terlalu sehat setelah lebaran kemarin. Penyanyinya adalah Dini Budiayu, jujur gue belum pernah liat orangnya gimana, malah gue bisa dapet lagunya dari temen gue yang pulang liputan event musik bawa oleh-oleh CD. Orang itu bernama Pandji Putranda si pria seribu derita yang akhir-akhir ini lebih sering pacaran sama laptopnya, namun ternyata kemarin dapet banyak surat cinta dari mahasiswa baru. Sialan. Aku iri. Coba gue ikutan jadi panitia yang ospek, pasti banyakan surat ke gue! 

Oke ngelantur.
Jadi, buat kalian penikmat musik-musik ngamar pasti cocok banget nih! Maksud ngamar tuh musik-musik yang akustikan tenang dengan lirik yang bikin nerawang kemana-mana dan efeknya makin seru kalo dinikmati di kamar sambil matiin lampu, nyalain AC, selimutan terus bukannya lo ketiduran malah jadi mikir macem-macem. *makin oke kalo sambil bakar sayuran yang itu lho...


Nah, pertama lo akan disambut genjrengan gitar dari lagu temporarily broken. Ini menurut gue nendang. Gue suka banget lagu ini karena seperti membuka kenyataan bahwa ternyata orang yang sedang jatuh cinta tuh ya "temporarily broken", too bright and confusing she said. Terus lo dibikin pengen ikutan berpikir apa sih cinta itu? Nggak perduli seberapa indah sensasi yang dirasakan, kalo lo mau melihat dari sudut pandang lain pasti lo sendiri bakal mempertanyakan "kenapa sih gue?"

Lagu kedua Minor Song of Mine. Jujur aja, gue suka banget sama musiknya dan suaranya Dini disini. Superb! Lagu favorite nomer satu di album ini. Sekali denger langsung suka!

Teruus, longkap melewati beberapa track, langsung ke lagu "I Love You to Much". Bagus nih buat yang lagi susah move on. Hahaha..
"I love youuuuuuu...huuuuu...youuuu uuuuuu.... I love youuuu to much beb...." enak banget vibranya di lirik ini. Jadi ikutan bergetar.

Itu tiga lagu yang gue suka banget. Bukan berarti yang lainnya jelek atau biasa aja. Semuanya oke banget! Serius! Emang kebetulan aja tiga lagu diatas nempel banget di kuping gue. Jadi itu yang gue bahas. Lagu lainnya yang gue rekomen, Senja yang Sendu, None of You Will Marrie Me, Seharian, dan Mistress. 

Nilainya 9. 
Keren. 
Beli deh, gak nyesel. Beli dimana gue sih nggak tau ya. Soalnya di toko cd yang di mall gitu nggak ada. Ini aja gue ada karena emang beli pas dia nyanyi. Mungkin bisa tanya ke orangnya langsung di @dinibudiayu. Pokoknya kalo udah punya, siap-siap memasuki dunianya si dini yang kesannya gelap tapi menenangkan. Sensasi tenangnya tuh kaya lo minum coklat panas di sore waktu mendung dingin. Hmmm yah emang sensasi kaya gini juga bisa didapetin kalo lo sambil meluk pacar super model yang taat beragama, sayang anak kecil, hormat kepada pasangan dan orang tua, suaranya bagus, dan tidak bau ketek. Lebih tenang kayanya sih. heeeeeem nyeeem...

Btw, lagu Mistress sama Temporarily Broken udah ada video clip-nya. Mungkin bisa disearch di youtube.

Rabu, 02 Mei 2012

Mungkin Kebanyakan Nonton Dahsyat

Pada suatu hari di Indomart

Ibu Pembeli : Mba, ada teh hijau daun gak?

Mba2 Indomart : hah?

                           (mikir bentar kira2 5 detik)

                            oooh teh pucuk harum kali!

Ibu Pembeli : oh udah ganti...iya itu maksudnya..

Totti, Loyalitas, dan Nasionalisme





Francesco Totti adalah sebuah gambaran loyalitas.  Totti kecil mungkin hanya bisa bermimpi menjadi seorang pesepakbola ketika melihat idolanya Giuseppe Giannini memimpin kesebelasan AS Roma di lapangan. Mengawali karir sebagai pesepakbola ditahun 1992 dengan kesebelasan yang sama dengan idolanya. Sampai  dua puluh tahun kemudian, seorang Francesco Totti menjadi kapten kesebelasan, pangeran, dan simbol kota Roma. Mencetak dua gol ke gawang Cessena 21 Januari yang lalu merupakan gol ke 211-nya di liga Italia. Sebuah rekor gol terbanyak seorang pemain untuk satu klub di Italia. Sempat membawa AS Roma merasakan berbagai macam gelar sampai mengantar Italia juara dunia, Totti sudah melebihi pencapaian idolanya sendiri.

“Karena saya tumbuh untuk menjadi pemain Roma dan saya akan bermain sampai mati di Roma.”  Ucap Totti dalam sebuah wawancara di dalam sebuah acara televisi Italia pada tahun 2007. Loyalitas yang diberikan Totti merupakan pilihan. Bisa saja dia menuju klub yang lebih besar sekelas Real Madrid pada tahun 2007 untuk meraih lebih banyak gelar juara, fasilitas, dan uang. Namun dia memilih untuk tetap di Roma, mewujudkan cita-cita menjadikan klub kota kelahirannya nomor satu di dunia. Walaupun Roma belum menjadi yang terbaik, ia percaya yang telah diperjuangkan bisa menjadikan inspirasi yang nantinya menjadi aksi bahwa menjadikan sebuah loyalitas merupakan salah satu kesuksesan terbesar.

Totti bisa menjadi contoh sebuah loyalitas dalam berbagai hal. Nasionalisme bisa jadi. Keinginan memberikan sebuah perubahan. Di Indonesia menjadi seorang yang loyal merupakan hal yang cukup sulit. Melihat negara yang setiap harinya selalu muncul berita kekacauan mengenai berbagai hal dalam negeri. Seorang pemuda di Indonesia pasti sering merasa iri dengan kemajuan yang dialami banyak negara lainnya. Bahkan Malaysia yang dianggap negara yang mencuri banyak kebudayaan di Indonesia harus diakui sudah lebih mapan dibanding Indonesia. Indonesia yang masih sibuk dengan masalah-masalah dalam negerinya. Konspirasi, korupsi, kolusi, dan berbagai manipulasi informasi terjadi sehari-hari.

Beruntung ternyata generasi muda saat ini banyak mengadakan gerakan perubahan untuk menjadikan Indonesia yang lebih baik. Selain itu kritikan tentang kebijakan–kebijakan pemerintah tidak hanya diberikan seorang ahli atau pengamat politik, tapi juga banyak dilakukan mahasiswa. Dari kritikan kecil melalui sindiran–sindiran dari banyak acara televisi sampai gerakan ekstrim yang dilakukan Sondang Hutagalung.  Aksi bakar diri  yang seperti menggambarkan “bagaimana lagi memberikan teguran kepada petinggi negara ini?” bila tidak didasari sebuah loyalitas besar yang kemudian menjadi sebuah ke-nasionalisme-an, tidak mungkin Sondang sampai nekat memilih kematian.
Francesco Totti mungkin tidak sampai seekstrim Sondang. Namun keduanya sama–sama melahirkan pijakan untuk sebuah perubahan dalam konteksnya masing–masing. Menjadi sebuah inspirasi. Memberikan stimulus ke banyak orang bahwa sebuah loyalitas bisa menjadi salah satu kekuatan besar. Kekuatan yang persuasif. Terutama kekuatan yang terus membawa semangat perubahan ke arah yang lebih baru dan lebih baik bagi masa depan banyak orang.

As Safa Prasodjo / 08120110049
tugas tajuk rencana