Kamis, 14 Januari 2010

liburan menuju 2010

ini sebenernya tugas (lagi) dari kuliah bahasa jurnalistik sama teknologi komunikasi. jd di uplod aja lah daripada di simpen doang di my document. selamat menikmati tulisan2 kaku gua deh kalo mau baca. heeee

================================

Menuju 2010

17 Desember 2009 menjadi hari terakhir kuliah ditahun 2009, liburan selama sekitar 2 minggu mungkin sudah cukup lama untuk sekedar istirahat dan tidur di rumah. Setelah pulang kuliah saya tidak langsung ingin pulang ke rumah di Bekasi, saya berpikir mungkin lebih baik jika bersantai di kontrakan, karena semua barang-barang saya berada di kontrakan dan untuk pulang ke Bekasi saya harus membawa banyak barang, apalagi saat itu saya tidak ada kendaraan kecuali jika saya harus rela susah payah dengan bawaan banyak naik bis kota.

Hari-hari pertama di kontrakan terasa lebih nikmat, karena biasanya harus bangun pagi untuk kuliah, dan sekarang bisa bangun seenaknya. Sampai 3 hari saja saya bisa betah di kontrakan, hari keempat mulai bosan. Awalnya sih, saya berencana untuk hidup sehat di kontrakan dengan merencanakan program tidak tidur larut malam, bangun sebelum subuh, jogging setiap pagi, dan makan makanan yang sehat dengan teratur. Ternyata sesuai dugaan, programnya gagal. Saya tiap malam internetan sampai jam 2 pagi, bangun jam 9, sarapan jam 2 siang, dan jelas tidak sekali pun jogging. Setelah mulai sampai ke puncak titk jenuh, ternyata bapak saya masih berbaik hati menjemput anaknya setelah beberapa hari cuma menjadi penunggu kontrakan.

Setelah di Bekasi hari-hari liburan tidak ada yang benar-benar spesial. Mungkin cuma beberapa kali reuni kecil-kecilan dengan teman SMA yang cukup berkesan, selain itu hanya rutinitas biasa setiap hari selama liburan, seperti tidur malam, bangun siang, main playstation atau komputer, dan sesekali main futsal. Cukup membosankan.

Setelah itu saya merencanakan liburan tahun baru bersama teman kuliah, tapi karena ternyata banyak yang sok sibuk jadinya gagal rencana tahun baruan dengan teman kuliah. Saya masih belum menyerah dan pasrah tahun baruan dengan hanya menonton film Spiderman ditelevisi, akhirnya saya mengajak teman-teman SMA saya. Ada sekitar 15 orang yang memberi tanggapan positif untuk tahun baruan bersama. Rencananya tanggal 30 semua yang ikut sudah harus berkumpul dan bermalam di rumah teman saya yang bernama Irfan agar besoknya bisa berangkat lebih mudah menuju vila si Irfan di Lembang.

Ternyata hanya 4 orang yang bisa berkumpul pada tanggal 30 termasuk saya, 3 orang yang kebetulan perempuan bisa ikut tapi tidak bisa ikut bermalam, yang lainnya tidak bisa ikut. Payah. Tapi karena saya sudah terlanjur kebelet liburan jadi saya putuskan untuk tetap melanjutkan rencana, begitu juga teman-teman saya yang sudah terlanjur datang. Sayang juga kalau gagal, kapan lagi liburan ke Lembang gratis.

Besoknya tepat jam setengah 3 pagi kami bereempat terbangun setelah tidur berdesak-desakkan dalam satu kasur dengan busana yang tidak dianjurkan dipakai saat 4 orang laki-laki tidur dalam satu kamar. Setelah semua mandi, jam 3 tepat pun kita berangkat dengan mata masih mengantuk demi menghindari kemacetan. Sarapan pun hanya bisa dengan mie rebus di pinggir jalan sebelum menjemput ketiga orang yang lainnya.

Jam 6 pagi berangkat dari Bekasi sampai di Lembang jam 8 pagi. Mobil masuk kedalam perkampungan dan diparkir di halaman rumah seorang warga. Ternyata lokasi vilanya tidak dapat dilalui mobil, jadi semua barang-barang harus ditenteng sejauh sekitar 1 kilometer. Cukup merepotkan melihat barang bawaan masing-masing orang cukup banyak, seperti gitar-gitar, playstation, drumbox, bola, dan segala macam tas-tas yang cukup besar. Dengan bawaan seperti itu melewati jalan-jalan kecil perkampungan menjadikan saya dan teman-teman pusat perhatian. Mungkin mereka berpikir, ”mau ada dangdutan dimana ya? Kok banyak yang bawa gitar gitu. Mana ada yang mukanya mirip Ridho Roma pula.”

Berjalan kaki dengan membawa bawaan berat ternyata terbalas dengan tempat yang sangat bagus. Jadi tidak sia-sia berjalan menuruni jalanan kampung yang basah dan sedikit becek. Lokasi vilanya terdapat di sebuah lembah diantara 2 bukit, dan dikelilingi perkebunan cabai dan kolam tempat pemancingan yang cukup luas. Vilanya pun sebenarnya tidak mewah, hanya bangunan kecil tingkat terbuat dari kayu dengan 2 kamar. Di lantai satu terdapat 1 kamar utama, ruang tamu, dan diluarnya disediakan tempat untuk barberque. Di lantai dua keadaannya terbuka tanpa tembok, namun terdapat 2 kamar dan kamar mandi dengan water heater. Karena keadaan lantai dua yang terbuka, jadilah tempat itu pusat dari kegiatan. di samping vila juga terdapat semacam sebuah ruangan terbuka disertai panggung dengan sound system yang lumayan bagus dilengkapi dengan satu keyboard. Rumah penjaga dari vila tersebut juga menempel dengan ruangan terbuka itu, jadi memudahkan pengunjung vila jika membutuhkan bantuan.

Sampai disana langsung disambut oleh Mang Kopral, si penjaga vila yang langsung menyapa si Irfan majikannya. Nama yang aneh. Kegiatan disana ya seperti biasa layaknya sekumpulan anak muda yang sedang piknik. Awalnya hanya istirahat tidur siang, main playstation, dan makan bekal. Malamnya baru lah semuanya menyiapkan segala macam barang untuk menyambut tahun baru. Ada yang membeli petasan, menyiapkan bakar-bakaran, ada yang pacaran, dan ada yang malah hanya tidur-tiduran di kamar. Saat bakar-bakaran siap semua turun untuk menyantap ayam kampung bakar. Setelah kenyang semua berkumpul di aula terbuka untuk sekedar menyanyi bersama sambil menunggu tahun baru.

Dengan sound system yang ada cukup untuk mengundang perhatian warga sekitar untuk melihat. Akhirnya tepat jam 12 tepat kami menyalakan petasan bersamaan dengan warga sekitar yang juga merayakan. Cukup berkesan.

Jam 5 pagi semua sudah kembali bersiap pulang untuk menghindari macet. Jam 9 saya sampai dirumah dan tak sadarkan diri selama beberapa jam setelah menyentuh kasur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar