Selasa, 27 Juli 2010

ABSTRAK

malam-malam duduk di teras dengan sebuah silinder beracun diantara dua jari
dulu dibenci, dijauhi, dihina sekarang menjadi sahabat karib
apa yang terjadi?
hilangnya rutinitas kata seorang sahabat
sehingga memunculkan rutinitas baru
tidak baik kata otakku
bermanfaat bagi perasaanku
berracun bagi jantungku

tiba-tiba ada seekor anjing menghampiri
duduk di depan aku yang sedang bersahabat dengan bara
"jelek kali tampang kau!", mungkin itu yang hendak diucapkannya padaku
aku tawarkan sahabat baru ku
dia menolak dengan cara langsung pergi memperlihatkan pantatnya
"buat apa?!", mungkin itu yang sedang ia sampaikan

sahabat baru ku pergi
datang lah sahabat lama
dia cantik seperti biasanya, dia juga biasa menemaniku bernyanyi
ah dia ternyata juga sedang tidak mood
suaranya sumbang,
atau aku yang sedang tidak berinspirasi

aku pikir ini semua akibat sahabat lama yang lain
gila aku dibuatnya
rutinitasku dia buang begitu saja
rutinitas hati?
sialan lah kau cinta
sayangnya cinta tidak pernah sial, aku yang sial dibuatnya
sialan..
mudah-mudahan tidak terlalu lama sialnya

sekarang..
otak ku sudah abstrak
banyak ini itu ini itu ini itu
orang yang aku hormati seperti tidak bisa disayangi
orang yang aku sayangi seperti tidak pantas dihormati

buat apa aku jaga kualitasku?
lebih baik aku berteman dengan sahabat baru ku
dihina, diharamkan, dilarang, dijelek-jelekkan tapi terasa lebih pengertian
yah..
mungkin aku sedang gila
banyak menjilat omongan
tapi pasti aku sedang abstrak

*dibaca dengan gaya dian sastro di film AADC dengan diiringi gitar akustik lebih asik*

1 komentar: